Total Tayangan Halaman

Jumat, 21 Oktober 2011

SEA Games: Berakhir Sukses atau Malu?

Foto: Kemenpora (Ist)
Gelaran multi event olahraga bertajuk SEA Games ke-26, tepat sebulan lagi. Indonesia sebagai tuan rumah masih terus bertarung dengan waktu untuk menyelesaikan berbagai masalah tepat pada waktunya.

31 hari jelang perhelatan akbar olahraga se-Asia Tenggara, Indonesia dalam hal ini Palembang yang akan jadi salah satu tuan rumah bersama Jakarta, masih terus sibuk berbenah. Sejumlah venue terus dipoles demi bisa digunakan tepat pada waktunya.

Namun, pembangunan sarana dan pra-sarana yang hingga kini masih terus dikebut, terancam gagal selesai tepat waktu. Pasalnya sejumlah venue yang berada di kawasan Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan, belum 100 persen selesai. Menurut laporan terakhir, hanya venue tenis yang siap digunakan.

Selebihnya, masih banyak kekurangan di berbagai venue. Di venue aquatik misalnya, dua kolam renang yang katanya akan dijadikan tempat pertandingan, baru rampung satu kolam, sementara satu lainnya belum beres. Salah satu venue lain yang masih terdapat banyak kekurangan adalah panjat dinding dan Atletik. Ini belum termasuk sejumlah fasilitas lain seperti wisma atlet, tribun penonton dan toilet yang masih belum bisa digunakan.

Masalah kian pelik setelah pasokan peralatan olahraga dan fasilitas lain untuk kepentingan atlet dan penonton juga belum tiba di Palembang. Kabarnya, peralatan itu baru akan dikirim dari Jakarta pada 26 Oktober, atau dua pekan sebelum event. Ini pun bisa jadi terancam molor.

Lambannya proses pembangunan venue juga membuat sejumlah masyarakat mulai pesimistis Indonesia bakal mampu menyelenggarakan even dua tahunan ini dengan sukses. Polemik ini bahkan sempat memunculkan wacana SEA Games ditunda. Hal ini disampaikan anggota komisi X DPR, Utut Adianto. Politikus yang juga mantan atlet catur nasional ini menilai, penundaan perhelatan lebih baik ketimbang memaksakan SEA Games tepat waktu namun hanya menuai malu di mata internasional.

Namun, kecemasan Utut dan sebagian khalayak umum langsung ditepis Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menegpora) Andi Alfian Mallarangeng. Mantan juru bicara presiden ini menjamin bila proses pembangunan venue SEA Games akan selesai tepat pada waktunya. Andi bahkan berani pasang badan bila pada akhirnya SEA Games gagal mentas tepat pada waktunya.

Rencananya, SEA Games akan digelar mulai 11-22 November mendatang. Sebanyak 44 cabang olahraga akan dipertandingkan, di mana akan dibagi dalam dua tempat, Jakarta dan Palembang. Well, apakah nantinya Indonesia bakal sukses menyelenggarakan event akbar internasional baik dalam hal fasilitasi maupun prestasi? Atau justru menuai malu lantaran perencanaan yang tidak berjalan dengan lancar?
(acf) Sumber: Achmad Firdaus - Okezone

4 komentar:

  1. lupakan sea games,,, pikirkan dulu nasib rakyat yang masih memerlukan dana itu???

    BalasHapus
  2. Dana pembangunan wisma atlit saja bermasalah, belum dana2 yang lain....endonessa...endonessa...

    BalasHapus
  3. Kalau faktanya seperti itu berarti judulnya bukan berakhir tapi dimulainya gimana? hehehew

    BalasHapus
  4. jadilah warga negara yang baik dengan menDOAkan para pemimpin bangsa kita yang telah menggunakan jabatan dan kedudukan mereka untuk hal-hal yang tidak semestinya dilakukan..... memperkaya diri sendiri adalah salah satu tujuan penting dari orang-orang tertentu ketika memasuki kursi kedudukan..... berdoa mulai.... supaya mereka mendapat jabatan yang lebih baik lagi

    BalasHapus